Lelah
Lelah ..
Kita hanyalah manusia biasa yang penuh batas. Manusia biasa yang tak bisa memaksakan sesuatu untuk berlebihan, melakukan berlebihan, menerima berlebihan.
Kita hanyalah manusia biasa yang saling memberi keseimbangan pada kehidupan lain. Manusia yang saling bermutualisme dan menjadi sesuatu yang dapat saling melengkapi.
Batasan kita terhadap sesuatu pasti membuat kita merasa lelah. Apapun itu. Sesuatu yang berlebihan yang dapat kita lakukan untuk suatu hal jika kita lakukan melebihi batas maka kita akan merasakan lelah. Dalam konteks menerima pun kita akan tetap memiliki batasan dan kita akan tetap merasakan lelah jika hal itu melebihi batas menerima kita.
Saat ini, aku sedang lelah dengan dunia. Lelah dengan segala hal. Tak semua, tapi setidaknya mencakup 3/4 porsi kehidupanku terhadap dunia dan itu sudah cukup berarti untuk detik ini.
Aku sedang begitu lelah untuk mengejar. Mengejar sesuatu yang tak pasti. Cinta. Kasih sayang. Materi. Pengetahuan. Stabilitas. Kedewasaan. Kebebasan. Aku sedang lelah mengejar segala hal itu. Tapi aku tau aku tak bisa berhenti begitu saja. Aku tau betul ini adalah dasar fundamental sebagai esensi dasar sebuah kehidupan manusia.
Aku, juga sedang lelah untuk mendengar. Mendengar celotehan tak penting. Mendengar keluh kesah kehidupan yang begitu gitu saja. Mendengar idealisme dan egoisme manusia. Mendengar permasalahan hubungan yang begitu-gitu saja. Mendengar permasalahan sebuah sistem yang berjalan dengan segala bentuk permasalahannya. Aku begitu lelah. Lelah mendengar dunia.
Terkadang aku terus berfikir, sebenarnya peran dan fungsiku apa disini? Sebenarnya apa esensi fundamental keberadaanku disini? Sebenarnya apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku kejar, pertahankan, dan konsistensikan dengan adanya aku disini? Apa dan bagaimana sebenarnya aku disini?
Aku lelah dengan drama kehidupan. Aku lelah dengan segala permunafikan dunia. Aku lelah dengan segala idealisme terbatas dan egosime yang terus semakin luas di dunia ini. Aku lelah menerima semua ini.
Tapi, aku tau aku tak bisa mundur. Aku tau aku pun tak bisa berhenti. Yang aku tau aku hanya harus terus berjalan dan membuka pikiran seluas-luasnya agar pemahamanku mampu menguatkan kesabaranku dan terus memegang kesadaranku.
Aku hanya butuh masalah baru. Aku hanya butuh terus memupuk api semangatku yang sedang redup. Aku hanya perlu mengendapkan segala pikiran negatif, dan perasaan negatif agar tak menjadi racun akan segala tujuan dan mimpiku.
Aku. Hanya perlu menelan ini semua sendiri, dan terus menguatkan kesadaran.
Aku. Hanya ingin hidup maksimal, dan mati dengan bahagia.
#darkside #darksidesism